Table of contents: [Hide] [Show]

Daryanto 2007 evaluasi pendidikan solo rineka cipta – Daryanto 2007: Evaluasi Pendidikan Solo Rineka Cipta, buku ini menawarkan panduan komprehensif tentang evaluasi pendidikan. Buku terbitan Rineka Cipta ini tidak hanya membahas teori-teori evaluasi, tetapi juga menawarkan penerapan praktis, khususnya di konteks Kota Solo. Pembahasannya mencakup berbagai metode evaluasi, kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta bagaimana metode tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Buku ini relevan untuk praktisi pendidikan, peneliti, dan mahasiswa yang ingin memahami lebih dalam tentang evaluasi pendidikan. Analisis mendalam terhadap buku ini akan mengungkap poin-poin penting yang masih relevan hingga saat ini, serta perbandingannya dengan pendekatan evaluasi pendidikan kontemporer. Selain itu, kita juga akan melihat tantangan dan peluang penerapan metode evaluasi yang dijelaskan dalam buku tersebut di lingkungan pendidikan Solo.

Informasi Buku Daryanto (2007): Evaluasi Pendidikan

Buku “Evaluasi Pendidikan” karya Daryanto (2007), yang diterbitkan oleh Rineka Cipta, merupakan referensi penting dalam memahami berbagai aspek evaluasi pendidikan. Buku ini menyajikan penjelasan komprehensif mengenai konsep, teknik, dan penerapan evaluasi pendidikan dalam konteks Indonesia. Pembahasannya mencakup berbagai pendekatan dan metode evaluasi, memberikan pembaca pemahaman yang menyeluruh tentang bagaimana mengevaluasi proses pembelajaran secara efektif dan efisien.

Bab-Bab Utama Buku Evaluasi Pendidikan

Buku ini terstruktur dengan beberapa bab utama yang saling berkaitan dan membangun pemahaman yang sistematis. Berikut ringkasan beberapa bab utama yang dianggap penting:

  • Pendahuluan: Bab ini menjelaskan pentingnya evaluasi pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan, mendefinisikan konsep evaluasi, dan menguraikan ruang lingkup pembahasan buku secara keseluruhan.
  • Konsep dan Prinsip Evaluasi Pendidikan: Bab ini membahas definisi, tujuan, fungsi, dan prinsip-prinsip dasar evaluasi pendidikan. Dijelaskan pula perbedaan antara pengukuran, penilaian, dan evaluasi.
  • Pendekatan dan Jenis Evaluasi Pendidikan: Bab ini mengkaji berbagai pendekatan evaluasi pendidikan, seperti pendekatan formatif dan sumatif, kuantitatif dan kualitatif, serta pendekatan berbasis kompetensi. Penjelasan diberikan secara detail mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing pendekatan.
  • Teknik dan Instrumen Evaluasi Pendidikan: Bab ini membahas berbagai teknik pengumpulan data dalam evaluasi pendidikan, seperti tes tertulis, tes lisan, observasi, angket, dan portofolio. Disertai pula panduan praktis dalam mengembangkan dan menggunakan instrumen evaluasi yang valid dan reliabel.
  • Interpretasi dan Pelaporan Hasil Evaluasi: Bab ini menjelaskan bagaimana menginterpretasikan data hasil evaluasi dan menyusun laporan evaluasi yang efektif dan informatif. Disajikan pula contoh-contoh laporan evaluasi yang baik.

Perbandingan Pendekatan Evaluasi Pendidikan

Buku ini membahas beberapa pendekatan evaluasi pendidikan. Berikut perbandingannya dalam bentuk tabel:

Pendekatan Kelebihan Kekurangan Contoh Penerapan
Pendekatan Sumatif Memberikan gambaran menyeluruh tentang capaian pembelajaran siswa pada akhir periode tertentu. Kurang efektif untuk memperbaiki proses pembelajaran selama berlangsung. Ujian Akhir Semester (UAS), Ujian Nasional (UN).
Pendekatan Formatif Memungkinkan guru untuk memberikan umpan balik dan perbaikan selama proses pembelajaran berlangsung. Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak. Tugas, kuis, diskusi kelas.
Pendekatan Kuantitatif Data yang dihasilkan mudah dianalisis dan diinterpretasikan secara statistik. Kurang mampu menangkap nuansa kompleksitas pembelajaran. Tes pilihan ganda, tes uraian.
Pendekatan Kualitatif Dapat menangkap nuansa kompleksitas pembelajaran dan pengalaman siswa. Analisis data lebih kompleks dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Observasi partisipan, wawancara mendalam.

Ilustrasi Konsep Evaluasi Pendidikan yang Penting

Konsep evaluasi pendidikan yang paling penting menurut buku ini adalah evaluasi sebagai proses yang berkesinambungan dan terintegrasi dalam pembelajaran. Ilustrasi ini dapat digambarkan sebagai siklus yang terus berulang, dimulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan keputusan untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Siklus ini menunjukkan bahwa evaluasi bukan hanya sekedar kegiatan akhir, tetapi bagian integral dari seluruh proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

Setiap tahap dalam siklus tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain, membentuk proses yang dinamis dan adaptif. Data yang dikumpulkan digunakan untuk memonitor kemajuan siswa, mengevaluasi efektivitas metode pembelajaran, dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Proses ini menekankan pentingnya umpan balik dan refleksi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.

Konteks Penerbitan dan Relevansi Buku Evaluasi Pendidikan (Daryanto, 2007)

Buku “Evaluasi Pendidikan” karya Daryanto yang diterbitkan pada tahun 2007 hadir dalam konteks perkembangan pendidikan di Indonesia yang tengah mengalami transformasi. Saat itu, reformasi pendidikan sedang digencarkan, menuntut sistem evaluasi yang lebih komprehensif dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang lebih luas daripada sekadar penguasaan hafalan. Buku ini mencoba merespon kebutuhan tersebut dengan menawarkan kerangka evaluasi yang lebih holistik.

Relevansi isi buku tersebut dengan perkembangan evaluasi pendidikan saat ini masih cukup signifikan, meskipun beberapa aspek tentu memerlukan penyesuaian. Dasar-dasar teori dan praktik evaluasi yang diuraikan tetap menjadi landasan penting dalam memahami konsep evaluasi pendidikan yang baik.

Perubahan Signifikan dalam Evaluasi Pendidikan Sejak 2007

Sejak tahun 2007, dunia pendidikan mengalami perubahan signifikan yang memengaruhi praktik evaluasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) misalnya, telah melahirkan metode dan alat evaluasi baru, seperti penggunaan platform online untuk ujian dan asesmen berbasis komputer. Selain itu, penekanan pada kompetensi abad ke-21, seperti kreativitas, kolaborasi, dan berpikir kritis, juga menuntut pendekatan evaluasi yang lebih beragam dan autentik.

Munculnya berbagai macam asesmen alternatif, seperti portofolio, proyek, dan presentasi, menjadi bukti dari perubahan ini.

Perbandingan Pendekatan Evaluasi dalam Buku dengan Pendekatan Kontemporer

Buku Daryanto (2007) menawarkan pendekatan evaluasi yang cenderung menekankan pada aspek kognitif, dengan penilaian berbasis tes tertulis sebagai metode utama. Pendekatan kontemporer, di sisi lain, menganggap evaluasi sebagai proses yang lebih holistik, mempertimbangkan aspek afektif dan psikomotorik, serta menggunakan berbagai metode asesmen untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang capaian pembelajaran siswa.

Meskipun demikian, konsep-konsep dasar evaluasi seperti validitas, reliabilitas, dan objektivitas tetap relevan dan menjadi acuan dalam kedua pendekatan tersebut.

Poin-Poin Penting yang Masih Relevan dari Buku Daryanto (2007)

Meskipun perkembangan teknologi dan paradigma pendidikan telah berevolusi, beberapa poin penting dalam buku Daryanto (2007) tetap relevan hingga saat ini. Hal ini terutama berkaitan dengan prinsip-prinsip dasar evaluasi yang bersifat universal.

Buku Daryanto (2007) “Evaluasi Pendidikan” (Rineka Cipta) memberikan kerangka berpikir yang komprehensif tentang evaluasi, sangat relevan untuk memahami kualitas pendidikan di Solo. Sebagai contoh, memahami kualitas pendidikan di sebuah lembaga pendidikan seperti pondok pesantren memerlukan analisis menyeluruh, termasuk aspek finansial. Untuk itu, melihat informasi mengenai biaya pendidikan ponpes Assalam Solo bisa memberikan gambaran tentang aksesibilitas pendidikan di sana.

Informasi biaya tersebut, bila dikaitkan dengan kualitas pendidikan yang diukur berdasarkan kerangka Daryanto, dapat memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang sistem pendidikan di Solo secara keseluruhan. Kesimpulannya, studi Daryanto (2007) tetap menjadi referensi penting dalam menganalisis sistem pendidikan, termasuk aspek biaya yang menjadi salah satu faktor pentingnya.

  • Pentingnya perencanaan evaluasi yang matang dan terintegrasi dengan proses pembelajaran.
  • Penggunaan berbagai teknik dan instrumen evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  • Interpretasi hasil evaluasi yang akurat dan objektif untuk pengambilan keputusan yang tepat.
  • Peran guru sebagai evaluator yang profesional dan bertanggung jawab.
  • Pemanfaatan hasil evaluasi untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Metode Evaluasi yang Dipaparkan dalam Buku Daryanto (2007): Daryanto 2007 Evaluasi Pendidikan Solo Rineka Cipta

Daryanto 2007 evaluasi pendidikan solo rineka cipta

Buku Daryanto (2007) menawarkan beragam metode evaluasi pendidikan yang relevan dan dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk sistem pendidikan di Solo. Pemahaman mendalam terhadap metode-metode ini penting untuk menilai efektivitas program pendidikan dan memastikan kualitas pembelajaran yang optimal. Berikut uraian beberapa metode evaluasi yang dijelaskan dalam buku tersebut, beserta contoh penerapannya di Solo dan perbandingan antar metode.

Metode Tes Tertulis

Metode tes tertulis, seperti ujian tertulis, soal pilihan ganda, dan essay, merupakan metode yang umum digunakan untuk mengukur pemahaman kognitif siswa. Dalam konteks pendidikan di Solo, metode ini dapat diterapkan untuk menilai penguasaan materi pelajaran siswa di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Contohnya, ujian akhir semester mata pelajaran Matematika dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika.

Metode Tes Lisan

Tes lisan, berupa wawancara atau presentasi, memberikan kesempatan kepada guru untuk menilai kemampuan siswa secara langsung dan lebih mendalam. Di Solo, tes lisan bisa diterapkan dalam bentuk presentasi proyek, diskusi kelas, atau wawancara individu untuk menilai kemampuan komunikasi, pemahaman konsep, dan kemampuan berpikir kritis siswa. Misalnya, presentasi hasil penelitian siswa tentang sejarah Kota Solo dapat digunakan untuk menilai kemampuan presentasi, penguasaan materi, dan kemampuan berpikir kritis.

Metode Tes Praktik/Kinerja

Metode ini menilai kemampuan siswa dalam melakukan suatu tindakan atau keterampilan tertentu. Di Solo, contoh penerapannya dapat berupa praktikum IPA di sekolah menengah pertama, praktik memasak di sekolah kejuruan, atau pertunjukan seni di sekolah seni. Metode ini efektif untuk mengukur kemampuan psikomotorik siswa.

Metode Portofolio

Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang menunjukkan perkembangan kemampuannya selama periode tertentu. Di Solo, portofolio dapat diterapkan untuk menilai perkembangan kemampuan menulis siswa, perkembangan kemampuan menggambar siswa seni rupa, atau perkembangan kemampuan berbahasa asing siswa. Metode ini memberikan gambaran holistik tentang kemampuan siswa.

Metode Observasi

Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap perilaku siswa selama proses pembelajaran. Di Solo, guru dapat mengamati partisipasi siswa dalam diskusi kelas, kerjasama dalam kelompok, dan sikap siswa terhadap pembelajaran. Metode ini berguna untuk menilai aspek afektif siswa.

Perbandingan Metode Evaluasi

Setiap metode evaluasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Tes tertulis, misalnya, mudah dinilai secara objektif tetapi mungkin tidak mampu mengukur kemampuan praktis siswa. Sebaliknya, tes praktik mampu mengukur kemampuan praktis tetapi mungkin lebih sulit dinilai secara objektif. Metode portofolio memberikan gambaran holistik tetapi membutuhkan waktu dan sumber daya yang lebih banyak. Observasi sangat berguna untuk menilai aspek afektif tetapi rentan terhadap subjektivitas.

Tabel Ringkasan Metode Evaluasi

Metode Evaluasi Kelebihan Kekurangan Contoh Penggunaan di Solo
Tes Tertulis Objektif, mudah dinilai Tidak mampu mengukur kemampuan praktis Ujian akhir semester Matematika
Tes Lisan Mendalam, interaktif Subjektif, membutuhkan waktu Presentasi proyek sejarah Kota Solo
Tes Praktik Mengukur kemampuan praktis Sulit dinilai secara objektif Praktikum IPA di SMP
Portofolio Holistik, menunjukkan perkembangan Membutuhkan waktu dan sumber daya Kumpulan karya tulis siswa
Observasi Menilai aspek afektif Subjektif, rentan bias Pengamatan partisipasi siswa dalam diskusi

Penggunaan Metode Evaluasi untuk Menilai Efektivitas Program Pendidikan

Metode evaluasi yang diuraikan di atas dapat digunakan secara terpadu untuk menilai efektivitas program pendidikan. Misalnya, untuk menilai efektivitas program peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, dapat digunakan tes tertulis (untuk mengukur kemampuan tata bahasa dan kosakata), tes lisan (untuk mengukur kemampuan berbicara dan mendengarkan), dan portofolio (untuk menunjukkan perkembangan kemampuan menulis dan membaca). Dengan menggabungkan beberapa metode, akan didapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang efektivitas program tersebut.

Penerapan Prinsip Evaluasi Pendidikan Daryanto (2007) di Kota Solo

Daryanto 2007 evaluasi pendidikan solo rineka cipta

Buku Daryanto (2007) menawarkan kerangka evaluasi pendidikan yang komprehensif. Penerapan prinsip-prinsip tersebut di Kota Solo, dengan karakteristik dan tantangannya sendiri, memerlukan pemahaman kontekstual yang mendalam. Berikut ini akan diuraikan bagaimana prinsip-prinsip evaluasi tersebut dapat diimplementasikan, tantangan yang dihadapi, contoh penerapan di sekolah-sekolah Solo, serta rekomendasi strategi peningkatan kualitas evaluasi pendidikan di kota tersebut.

Implementasi Prinsip Evaluasi di Kota Solo

Prinsip-prinsip evaluasi pendidikan dalam buku Daryanto (2007), seperti penekanan pada kualitas data, objektivitas, dan keterkaitan dengan tujuan pembelajaran, dapat diterapkan di Solo dengan penyesuaian terhadap kondisi sekolah dan sumber daya yang tersedia. Misalnya, prinsip validitas dan reliabilitas instrumen evaluasi perlu diterapkan secara ketat, memastikan pengukuran yang akurat dan konsisten terhadap capaian belajar siswa.

Selain itu, partisipasi stakeholder, termasuk guru, siswa, orang tua, dan komunitas, harus dilibatkan dalam proses evaluasi untuk meningkatkan kualitas dan akuntabilitasnya.

Tantangan dan Peluang Penerapan Metode Evaluasi di Solo

Penerapan metode evaluasi di Solo menghadapi beberapa tantangan, antara lain keterbatasan sumber daya, kesenjangan kualitas guru, dan variasi kondisi sekolah. Namun, juga terdapat peluang yang signifikan. Kota Solo memiliki potensi untuk mengembangkan sistem evaluasi yang inovatif dan efektif, dengan dukungan pemerintah daerah dan komitmen dari stakeholder pendidikan.

Pemanfaatan teknologi informasi, misalnya, dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi proses evaluasi.

  • Tantangan: Keterbatasan akses teknologi di beberapa sekolah.
  • Tantangan: Perbedaan kemampuan guru dalam menerapkan metode evaluasi yang beragam.
  • Peluang: Kolaborasi dengan perguruan tinggi untuk pengembangan kapasitas guru.
  • Peluang: Implementasi sistem evaluasi berbasis data yang terintegrasi.

Contoh Kasus Penerapan Evaluasi Pendidikan di Sekolah Solo

Sebagai contoh, sebuah sekolah dasar di Solo mungkin telah menerapkan penilaian autentik melalui portofolio siswa, mencakup berbagai jenis tugas dan proyek yang menunjukkan pemahaman konsep dan keterampilan siswa. Sekolah lain mungkin memfokuskan pada penilaian berbasis kompetensi, dengan menggunakan rubrik yang jelas dan terukur untuk mengevaluasi pencapaian kompetensi siswa.

Penggunaan metode evaluasi yang beragam ini menunjukkan upaya untuk mendapatkan gambaran yang holistik tentang kemampuan siswa.

Rekomendasi Strategi Peningkatan Kualitas Evaluasi Pendidikan di Solo

Berdasarkan buku Daryanto (2007), beberapa strategi dapat direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas evaluasi pendidikan di Solo. Hal ini mencakup pelatihan guru tentang teknik evaluasi yang beragam dan efektif, pengembangan instrumen evaluasi yang valid dan reliabel, serta pembuatan sistem pelaporan yang terintegrasi dan transparan.

Penting juga untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dan komunitas dalam proses evaluasi, sehingga tercipta keselarasan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Kutipan Relevan dari Buku Daryanto (2007), Daryanto 2007 evaluasi pendidikan solo rineka cipta

“Evaluasi pendidikan yang efektif harus mampu memberikan informasi yang akurat dan komprehensif tentang proses dan hasil pembelajaran, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat dalam meningkatkan kualitas pendidikan.”

Implikasi dan Rekomendasi

Daryanto 2007 evaluasi pendidikan solo rineka cipta

Buku Daryanto (2007) mengenai evaluasi pendidikan di Solo memberikan wawasan berharga tentang praktik evaluasi yang efektif dan dampaknya terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Analisis buku ini memungkinkan identifikasi implikasi dari metode evaluasi yang diuraikan serta rekomendasi konkret untuk pengembangan sistem evaluasi di Indonesia, khususnya di Solo. Berikut pemaparan lebih lanjut mengenai implikasi dan rekomendasi yang dapat ditarik dari studi tersebut.

Implikasi Penggunaan Metode Evaluasi terhadap Kualitas Pendidikan

Penerapan metode evaluasi yang tepat, seperti yang dibahas dalam buku Daryanto (2007), berimplikasi langsung pada peningkatan kualitas pendidikan di Solo. Metode yang komprehensif dan berimbang, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, akan menghasilkan data yang lebih akurat dan menyeluruh tentang capaian pembelajaran siswa. Data ini selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran, menyesuaikan kurikulum, dan meningkatkan kualitas guru.

Sebagai contoh, penggunaan portofolio siswa memungkinkan guru untuk memantau perkembangan siswa secara individual dan memberikan umpan balik yang lebih personal, sehingga meningkatkan motivasi belajar dan prestasi akademik. Dengan demikian, evaluasi yang efektif menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Rekomendasi Pengembangan Sistem Evaluasi Pendidikan di Indonesia

Berdasarkan temuan dalam buku Daryanto (2007), beberapa rekomendasi dapat diajukan untuk pengembangan sistem evaluasi pendidikan di Indonesia. Rekomendasi ini mencakup aspek pengembangan instrumen evaluasi, pelatihan guru, dan pemanfaatan teknologi informasi.

  • Pengembangan instrumen evaluasi yang lebih variatif dan autentik, mempertimbangkan konteks budaya dan karakteristik siswa.
  • Pelatihan berkelanjutan bagi guru dalam merancang dan menerapkan berbagai metode evaluasi yang efektif dan valid.
  • Pemanfaatan teknologi informasi untuk memudahkan proses pengumpulan, analisis, dan pelaporan data evaluasi.
  • Integrasi evaluasi formatif dan sumatif untuk memantau kemajuan pembelajaran secara berkelanjutan dan memberikan umpan balik yang tepat waktu.

Langkah-langkah Konkret Peningkatan Efektivitas Evaluasi Pendidikan

Untuk meningkatkan efektivitas evaluasi pendidikan, diperlukan langkah-langkah konkret yang sistematis dan terukur. Langkah-langkah ini meliputi perencanaan yang matang, pelaksanaan yang terstruktur, dan evaluasi hasil yang objektif.

  1. Merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur sebelum melaksanakan evaluasi.
  2. Memilih instrumen dan metode evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa.
  3. Melaksanakan evaluasi secara adil dan objektif, menghindari bias dan kecurangan.
  4. Menganalisis data hasil evaluasi secara cermat dan komprehensif.
  5. Menggunakan hasil evaluasi untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Poin-Poin Penting Buku Daryanto (2007) tentang Evaluasi Pendidikan di Solo

Buku Daryanto (2007) menyoroti pentingnya evaluasi yang holistik dan berimbang, yang mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan siswa. Buku ini juga menekankan pentingnya peran guru dalam merancang dan melaksanakan evaluasi yang efektif, serta pemanfaatan data evaluasi untuk pengambilan keputusan yang tepat dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Rekomendasi Perbaikan Sistem Evaluasi Pendidikan di Solo

Aspek Rekomendasi
Instrumen Evaluasi Pengembangan instrumen yang lebih variatif dan autentik, yang mencerminkan kompetensi abad 21.
Pelatihan Guru Pelatihan berkelanjutan bagi guru dalam teknik penilaian berbasis kompetensi dan penggunaan teknologi dalam evaluasi.
Sistem Pelaporan Pengembangan sistem pelaporan yang lebih transparan dan mudah dipahami oleh semua stakeholder.
Integrasi Teknologi Pemanfaatan teknologi informasi untuk mempermudah proses pengumpulan, analisis, dan pelaporan data evaluasi.

Ringkasan Akhir

Buku Daryanto (2007): Evaluasi Pendidikan, meskipun diterbitkan beberapa tahun lalu, tetap relevan dalam konteks evaluasi pendidikan di Indonesia. Buku ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk memahami dan menerapkan berbagai metode evaluasi, menawarkan wawasan berharga untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Solo maupun di daerah lain. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan setiap metode, praktisi pendidikan dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan konteks masing-masing.

Rekomendasi yang diberikan dalam buku ini menjadi acuan berharga untuk pengembangan sistem evaluasi pendidikan yang lebih efektif dan efisien.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *