Table of contents: [Hide] [Show]

Industri otomotif di Solo memiliki peran penting dalam perekonomian kota. Kondisi terkini menunjukkan dinamika pasar yang menarik, dengan beragam pemain utama seperti pabrik perakitan, dealer resmi berbagai merek, bengkel-bengkel besar dan kecil, serta para pelaku usaha pendukung lainnya yang berkontribusi terhadap geliat sektor ini. Tren penjualan kendaraan bermotor di Solo dalam beberapa tahun terakhir mencerminkan preferensi konsumen lokal dan juga perkembangan ekonomi regional.

Lebih lanjut, infrastruktur pendukung dan dampak ekonomi dari industri ini terhadap Solo akan dibahas secara rinci.

Dari jenis kendaraan yang populer hingga potensi pengembangannya di masa depan, kajian ini akan memberikan gambaran komprehensif mengenai industri otomotif di Solo, termasuk tantangan dan peluang yang ada. Analisis perbandingan dengan kota-kota lain di Jawa Tengah serta strategi untuk memaksimalkan dampak positif ekonomi dari sektor ini juga akan diuraikan.

Gambaran Umum Industri Otomotif di Solo

Industri otomotif di Solo, sebagai kota besar di Jawa Tengah, menunjukkan dinamika yang menarik. Keberadaan berbagai merek kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, serta jaringan pendukungnya seperti bengkel dan dealer, membentuk ekosistem ekonomi yang cukup signifikan. Kondisi terkini menunjukkan persaingan yang cukup ketat di antara para pemain utama, diiringi oleh tren pasar yang perlu dipantau secara cermat.

Pertumbuhan ekonomi Solo dan peningkatan daya beli masyarakat turut mempengaruhi perkembangan industri ini. Namun, faktor-faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi nasional juga memberikan pengaruh yang tidak kalah pentingnya. Berikut ini akan diuraikan lebih lanjut mengenai gambaran umum industri otomotif di Solo, meliputi para pemain utamanya, tren penjualan, dan perbandingannya dengan kota-kota besar lainnya di Jawa Tengah.

Pemain Utama Industri Otomotif Solo

Industri otomotif Solo melibatkan berbagai aktor kunci. Mulai dari agen pemegang merek (APM) yang menaungi berbagai merek kendaraan ternama, dealer resmi yang tersebar di berbagai lokasi strategis, hingga bengkel resmi dan bengkel umum yang melayani perawatan dan perbaikan kendaraan. Selain itu, juga terdapat industri pendukung seperti supplier suku cadang dan aksesoris kendaraan. Keberadaan semua pihak ini saling berkaitan dan membentuk rantai nilai industri otomotif di Solo.

Jumlah Dealer Mobil Berbagai Merek di Solo

Data jumlah dealer mobil di Solo beserta alamat dan nomor teleponnya bersifat dinamis dan perlu diverifikasi langsung dari sumber terpercaya seperti asosiasi dealer atau direktori bisnis online. Berikut ini contoh tabel ilustrasi yang menunjukkan bagaimana data tersebut dapat disajikan. Perlu diingat bahwa data ini bersifat hipotetis dan hanya untuk tujuan ilustrasi.

Merek Mobil Alamat Nomor Telepon Jumlah Dealer
Toyota Jl. Slamet Riyadi No. 123, Solo (0271) 1234567 3
Honda Jl. Jenderal Sudirman No. 456, Solo (0271) 7654321 2
Daihatsu Jl. Ahmad Yani No. 789, Solo (0271) 9876543 2
Suzuki Jl. Kartasura No. 101, Solo (0271) 5551212 1

Tren Penjualan Kendaraan Bermotor di Solo (5 Tahun Terakhir)

Tren penjualan kendaraan bermotor di Solo dalam lima tahun terakhir menunjukkan fluktuasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah terkait pajak kendaraan, dan ketersediaan kredit. Secara umum, terdapat kecenderungan peningkatan penjualan pada tahun-tahun dengan pertumbuhan ekonomi yang positif dan penurunan penjualan pada saat terjadi perlambatan ekonomi. Data penjualan yang akurat dapat diperoleh dari asosiasi industri otomotif atau lembaga statistik terkait.

Sebagai contoh ilustrasi, mungkin terjadi peningkatan penjualan mobil jenis SUV pada tahun-tahun tertentu karena meningkatnya tren kendaraan keluarga yang lebih besar dan tangguh. Sebaliknya, penjualan mobil jenis sedan mungkin mengalami penurunan karena pergeseran preferensi konsumen.

Perbandingan Pasar Otomotif Solo dengan Kota-Kota Besar Lainnya di Jawa Tengah

Perbandingan pasar otomotif Solo dengan kota-kota besar lainnya di Jawa Tengah, seperti Semarang dan Yogyakarta, menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam hal volume penjualan dan jenis kendaraan yang dominan. Semarang, sebagai ibu kota provinsi, umumnya memiliki volume penjualan yang lebih besar dibandingkan Solo. Yogyakarta, dengan karakteristik sebagai kota wisata dan pendidikan, mungkin memiliki tren penjualan yang berbeda, misalnya lebih banyak didominasi oleh sepeda motor.

Analisis yang lebih mendalam membutuhkan data penjualan yang komprehensif dari masing-masing kota.

Faktor-faktor seperti daya beli masyarakat, infrastruktur jalan, dan preferensi konsumen di masing-masing kota turut mempengaruhi perbedaan tersebut. Data penjualan resmi dari asosiasi industri otomotif dan riset pasar akan memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai perbandingan pasar otomotif antar kota tersebut.

Jenis Kendaraan yang Populer di Solo: Industri Otomotif Di Solo

Kota Solo, dengan karakteristik geografis dan demografisnya yang unik, menunjukkan preferensi kendaraan bermotor yang khas. Perpaduan antara budaya tradisional, pertumbuhan ekonomi, dan infrastruktur kota mempengaruhi pilihan jenis kendaraan yang banyak diminati oleh masyarakat Solo. Analisis lebih lanjut akan mengungkap tren kendaraan populer di Solo dan membandingkannya dengan tren nasional.

Kendaraan Bermotor Paling Diminati di Solo

Berdasarkan pengamatan tren penjualan dan observasi di lapangan, sepeda motor masih menjadi primadona di Solo. Hal ini diikuti oleh mobil jenis MPV (Multi Purpose Vehicle) yang juga memiliki pangsa pasar yang signifikan. Kendaraan roda empat jenis SUV (Sport Utility Vehicle) juga menunjukkan peningkatan popularitas, meskipun belum menyamai dominasi sepeda motor dan MPV.

Alasan Popularitas Sepeda Motor di Solo

Beberapa faktor berkontribusi pada tingginya permintaan sepeda motor di Solo. Kondisi jalan yang relatif padat di beberapa area kota membuat sepeda motor lebih gesit dan efisien dalam bermanuver. Selain itu, harga sepeda motor yang relatif terjangkau dibandingkan mobil menjadikannya pilihan yang lebih ekonomis bagi sebagian besar masyarakat. Faktor budaya juga berperan, di mana sepeda motor menjadi moda transportasi yang umum digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga kegiatan rekreasi.

Ilustrasi Deskriptif Sepeda Motor Terlaris di Solo

Sebagai contoh, sepeda motor matic dengan kapasitas mesin 110-150 cc merupakan jenis yang sangat laris di Solo. Kendaraan ini umumnya memiliki fitur-fitur seperti sistem pengereman cakram depan-belakang, bagasi yang luas, dan desain yang stylish dan modern. Konsumsi bahan bakarnya yang irit juga menjadi daya tarik tersendiri. Spesifikasi teknisnya bervariasi antar merek, namun umumnya memiliki bobot ringan, mudah dikendarai, dan perawatan yang relatif mudah dan murah.

Secara visual, sepeda motor ini biasanya didominasi warna-warna netral seperti hitam, putih, dan abu-abu, meskipun beberapa merek menawarkan pilihan warna yang lebih berani.

Perbandingan Preferensi Konsumen Solo dengan Tren Nasional

Tren penjualan sepeda motor di Solo sejalan dengan tren nasional, di mana sepeda motor masih menjadi raja jalanan. Namun, di Solo, proporsi penjualan MPV cenderung lebih tinggi dibandingkan beberapa kota besar lainnya di Indonesia. Hal ini mungkin disebabkan oleh kebutuhan akan kendaraan yang dapat menampung lebih banyak penumpang, mengingat struktur keluarga di Solo yang cenderung besar. Sementara itu, peningkatan popularitas SUV di Solo mencerminkan tren nasional yang lebih luas, di mana masyarakat semakin menginginkan kendaraan yang memiliki kemampuan off-road dan kenyamanan berkendara yang lebih baik.

Pengaruh Faktor Geografis dan Demografis terhadap Pilihan Kendaraan di Solo

Kondisi geografis Solo yang relatif datar memudahkan penggunaan berbagai jenis kendaraan. Namun, kepadatan penduduk dan kondisi jalan yang sempit di beberapa area kota lebih menguntungkan sepeda motor. Dari sisi demografis, tingkat pendapatan masyarakat Solo yang beragam mempengaruhi pilihan jenis kendaraan. Keluarga dengan pendapatan menengah ke bawah cenderung memilih sepeda motor karena ekonomis, sementara keluarga dengan pendapatan menengah ke atas lebih cenderung memilih mobil, baik MPV maupun SUV.

Struktur keluarga yang umumnya besar juga berkontribusi pada popularitas MPV di Solo.

Infrastruktur Pendukung Industri Otomotif di Solo

Industri otomotif di solo

Pertumbuhan industri otomotif di Solo sangat bergantung pada ketersediaan dan kualitas infrastruktur pendukung. Infrastruktur yang memadai akan mendorong efisiensi produksi, distribusi, dan layanan purna jual, sekaligus menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja. Oleh karena itu, pemahaman komprehensif mengenai infrastruktur yang ada, tantangan yang dihadapi, dan rencana pengembangannya sangat krusial.

Infrastruktur Fisik yang Mendukung Industri Otomotif Solo

Infrastruktur fisik di Solo yang menunjang industri otomotif meliputi berbagai aspek. Ketersediaan jalan raya yang terhubung dengan baik ke daerah produksi, pusat distribusi, dan pelabuhan sangat penting untuk kelancaran arus barang dan jasa. Selain itu, keberadaan bengkel-bengkel resmi dan umum dengan peralatan yang memadai menjadi faktor kunci dalam layanan purna jual. Fasilitas parkir yang cukup di area industri dan pusat penjualan juga diperlukan untuk menunjang operasional.

Contohnya, jalan tol Solo-Kertosono yang telah beroperasi mempermudah akses logistik. Sementara itu, banyaknya bengkel di sekitar wilayah industri mendukung perawatan kendaraan operasional perusahaan otomotif.

Ketersediaan Suku Cadang dan Layanan Purna Jual di Solo

Ketersediaan suku cadang dan layanan purna jual yang handal merupakan faktor penentu kepuasan pelanggan dan keberlanjutan industri otomotif. Di Solo, ketersediaan suku cadang relatif memadai, terutama untuk merek-merek kendaraan yang populer. Namun, untuk suku cadang kendaraan tertentu atau yang sudah langka, mungkin diperlukan waktu tunggu yang lebih lama atau pengadaan dari luar kota. Layanan purna jual juga bervariasi, mulai dari bengkel resmi dengan standar pelayanan tinggi hingga bengkel umum dengan harga yang lebih terjangkau.

Keberadaan distributor resmi suku cadang juga membantu menjamin kualitas dan ketersediaan.

Skema Pengembangan Infrastruktur untuk Mendukung Pertumbuhan Industri Otomotif Solo, Industri otomotif di solo

Untuk mendukung pertumbuhan industri otomotif Solo, pengembangan infrastruktur perlu dilakukan secara terencana dan terintegrasi. Beberapa skema pengembangan yang dapat dipertimbangkan antara lain perluasan dan peningkatan kualitas jalan raya, pembangunan kawasan industri terpadu yang dilengkapi dengan infrastruktur pendukung yang lengkap, peningkatan kapasitas dan kualitas bengkel, serta pengembangan sistem logistik yang efisien. Investasi dalam pelatihan tenaga kerja terampil di bidang otomotif juga penting untuk menunjang kualitas layanan purna jual.

Sebagai contoh, pengembangan jalur kereta api khusus angkutan barang dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi distribusi.

Tantangan Infrastruktur yang Dihadapi Industri Otomotif Solo

Meskipun Solo memiliki infrastruktur yang relatif memadai, industri otomotif masih menghadapi beberapa tantangan. Kemacetan lalu lintas di beberapa titik menjadi kendala dalam distribusi dan pengiriman barang. Keterbatasan lahan untuk perluasan kawasan industri juga menjadi tantangan. Selain itu, kesenjangan kualitas infrastruktur di beberapa area juga perlu diperhatikan. Perlu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, pelaku industri, dan pihak terkait lainnya untuk mengatasi tantangan ini.

Industri otomotif di Solo cukup berkembang, menunjang kebutuhan masyarakat akan kendaraan dan layanan terkait. Bagi Anda yang sedang mencari suku cadang atau ingin melakukan perawatan kendaraan, informasi mengenai lokasi bengkel dan toko otomotif sangat penting. Untuk menemukannya dengan mudah, Anda bisa mengunjungi situs web ini: alamat toko otomotif solo yang menyediakan daftar lengkap. Dengan begitu, Anda dapat dengan cepat menemukan toko yang sesuai kebutuhan dan menunjang perkembangan industri otomotif di Solo.

Dampak positif infrastruktur yang baik meliputi peningkatan efisiensi produksi dan distribusi, peningkatan daya saing industri, dan penciptaan lapangan kerja. Namun, dampak negatif yang mungkin terjadi adalah peningkatan biaya investasi infrastruktur, potensi kemacetan jika tidak direncanakan dengan baik, dan perluasan kawasan industri yang dapat berdampak pada lingkungan jika tidak dikelola secara berkelanjutan.

Dampak Ekonomi Industri Otomotif terhadap Solo

Industri otomotif memiliki peran signifikan dalam perekonomian Kota Solo. Keberadaan industri ini, baik manufaktur skala besar maupun bengkel-bengkel kecil, menciptakan efek domino yang memengaruhi berbagai sektor, dari penyerapan tenaga kerja hingga peningkatan pendapatan daerah. Analisis dampak ekonomi ini penting untuk memahami kontribusi sektor ini dan merancang strategi pengembangan yang lebih optimal.

Kontribusi industri otomotif terhadap perekonomian Solo sangat beragam dan meluas. Tidak hanya terbatas pada sektor manufaktur, namun juga mencakup sektor pendukung seperti perdagangan suku cadang, jasa perbaikan, dan pelatihan. Perluasan efeknya juga terlihat pada sektor pariwisata, mengingat Solo menjadi basis produksi kendaraan tertentu dan menjadi pusat distribusi.

Kontribusi Industri Otomotif terhadap Perekonomian Solo

Industri otomotif di Solo berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah melalui beberapa jalur utama. Pertama, industri ini menjadi sumber lapangan kerja yang cukup besar, mulai dari tenaga kerja terampil di pabrik hingga tenaga kerja tidak terampil di bengkel-bengkel kecil. Kedua, industri ini menghasilkan pendapatan daerah melalui pajak dan retribusi yang dibayarkan oleh perusahaan-perusahaan otomotif dan bisnis terkait. Ketiga, aktivitas ekonomi di sekitar industri otomotif, seperti perdagangan suku cadang dan jasa perbaikan, juga turut meningkatkan pendapatan daerah secara tidak langsung.

Keempat, peningkatan aktivitas ekonomi berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal dan menarik investasi lebih lanjut.

Estimasi pendapatan daerah yang dihasilkan dari industri otomotif di Solo sulit ditentukan secara pasti tanpa data yang komprehensif dan terverifikasi. Namun, dengan mempertimbangkan jumlah perusahaan otomotif, jumlah karyawan, dan perkiraan nilai produksi, dapat diasumsikan bahwa kontribusi pendapatan daerah dari sektor ini mencapai angka yang cukup substansial, meskipun perlu penelitian lebih lanjut untuk angka yang presisi. Sebagai contoh, jika kita asumsikan terdapat 100 perusahaan otomotif di Solo dengan rata-rata pendapatan pajak daerah Rp 1 miliar per tahun, maka kontribusi totalnya mencapai Rp 100 miliar.

Angka ini tentu saja merupakan perkiraan dan membutuhkan data empiris untuk validasi.

Dampak Positif dan Negatif Industri Otomotif terhadap Lingkungan di Solo

Eksistensi industri otomotif, tak dapat dipungkiri, menimbulkan dampak baik positif maupun negatif terhadap lingkungan di Solo. Aspek positifnya antara lain peningkatan kesadaran akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan yang mendorong inovasi di sektor ini. Namun, dampak negatifnya juga perlu diperhatikan, seperti peningkatan emisi gas buang yang berkontribusi pada polusi udara. Penggunaan bahan baku yang tidak ramah lingkungan juga menjadi perhatian.

Pengelolaan limbah industri otomotif juga memerlukan perhatian khusus untuk mencegah pencemaran lingkungan.

  • Dampak Positif: Peningkatan inovasi kendaraan ramah lingkungan, peningkatan efisiensi bahan bakar.
  • Dampak Negatif: Polusi udara akibat emisi gas buang, limbah produksi yang mencemari lingkungan.

Potensi Pengembangan Industri Otomotif di Solo untuk Meningkatkan Perekonomian Daerah

Solo memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri otomotifnya. Dengan fokus pada inovasi teknologi, pengembangan sumber daya manusia, dan peningkatan daya saing, industri otomotif di Solo dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah. Pengembangan kendaraan listrik dan pengembangan industri pendukungnya menjadi peluang yang menjanjikan. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan lembaga pendidikan juga krusial untuk mencapai potensi ini.

Strategi untuk Memaksimalkan Dampak Positif Ekonomi dari Industri Otomotif di Solo

  • Meningkatkan investasi dalam riset dan pengembangan teknologi kendaraan ramah lingkungan.
  • Memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi tenaga kerja di industri otomotif.
  • Memfasilitasi kemitraan antara industri otomotif dengan UMKM lokal.
  • Menerapkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri otomotif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
  • Meningkatkan infrastruktur pendukung industri otomotif, seperti jalan dan akses transportasi.
  • Mempromosikan Solo sebagai pusat industri otomotif yang inovatif dan berkelanjutan.

Potensi Pengembangan Industri Otomotif di Solo

Industri otomotif di solo

Kota Solo, dengan sejarahnya yang kaya dan letak geografisnya yang strategis di Jawa Tengah, memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri otomotif. Keberadaan industri pendukung, pasar lokal yang cukup besar, dan aksesibilitas yang baik menjadi landasan yang kokoh untuk pertumbuhan sektor ini. Berikut ini beberapa potensi pengembangan industri otomotif di Solo di masa depan, beserta rekomendasi kebijakan dan peluang yang dapat dimanfaatkan.

Potensi Pengembangan Industri Otomotif di Solo di Masa Depan

Solo dapat berkembang menjadi pusat produksi komponen otomotif, khususnya yang berbasis teknologi tepat guna dan ramah lingkungan. Potensi ini didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia terampil dan industri kecil menengah (IKM) yang sudah ada. Pengembangan sektor modifikasi dan perawatan kendaraan juga memiliki prospek cerah, mengingat minat masyarakat terhadap otomotif yang tinggi. Selain itu, Solo dapat menjadi pusat pengembangan kendaraan listrik, mengingat tren global menuju kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

Rekomendasi Kebijakan Pemerintah untuk Mendukung Pertumbuhan Industri Otomotif di Solo

Pemerintah perlu memberikan dukungan yang komprehensif untuk mendorong pertumbuhan industri otomotif di Solo. Dukungan ini dapat berupa kemudahan perizinan usaha, insentif pajak, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, serta infrastruktur yang memadai. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan perguruan tinggi juga sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan inovasi teknologi.

  • Penyederhanaan proses perizinan usaha untuk industri otomotif.
  • Pemberian insentif pajak bagi perusahaan otomotif yang berinvestasi di Solo.
  • Program pelatihan dan sertifikasi bagi tenaga kerja di sektor otomotif.
  • Pengembangan infrastruktur pendukung, seperti jalan tol dan akses transportasi yang memadai.
  • Fasilitas riset dan pengembangan teknologi otomotif yang berkolaborasi dengan perguruan tinggi.

Peluang Investasi di Sektor Otomotif di Solo

Investasi di sektor otomotif Solo memiliki beberapa peluang menarik. Investasi dapat diarahkan pada pengembangan pabrik komponen otomotif, bengkel modifikasi dan perawatan kendaraan, serta pusat pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan dukungan pemerintah dan potensi pasar yang ada, investasi di sektor ini diprediksi akan memberikan keuntungan yang signifikan.

  • Penanaman modal untuk pabrik komponen otomotif skala menengah dan kecil.
  • Pengembangan jaringan bengkel resmi dan bengkel spesialis kendaraan listrik.
  • Investasi di pusat pelatihan dan sertifikasi untuk tenaga kerja otomotif.
  • Pengembangan infrastruktur pendukung, seperti pusat riset dan pengembangan teknologi.

Inovasi Teknologi yang Dapat Diterapkan di Industri Otomotif Solo

Penerapan inovasi teknologi sangat penting untuk meningkatkan daya saing industri otomotif Solo. Beberapa inovasi yang dapat diterapkan antara lain adalah teknologi kendaraan listrik, teknologi bahan bakar alternatif, sistem manajemen terintegrasi berbasis digital, dan teknologi manufaktur aditif (3D printing) untuk memproduksi komponen otomotif yang lebih efisien dan efektif.

  • Pengembangan dan produksi kendaraan listrik roda dua dan roda empat.
  • Penerapan teknologi bahan bakar alternatif seperti biofuel dan hidrogen.
  • Implementasi sistem manajemen rantai pasokan berbasis digital untuk meningkatkan efisiensi produksi.
  • Penggunaan teknologi manufaktur aditif untuk memproduksi komponen otomotif yang kompleks dan customized.

Perkiraan Perkembangan Industri Otomotif di Solo dalam 10 Tahun Ke Depan

Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan inovasi teknologi yang terintegrasi, industri otomotif Solo diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam 10 tahun ke depan. Sebagai contoh, peningkatan jumlah bengkel kendaraan listrik dan pabrik komponen otomotif yang berbasis teknologi tinggi akan menjadi indikator utama. Khususnya, jika pemerintah berhasil menarik investasi asing dan mendorong kolaborasi antar pelaku industri, Solo berpotensi menjadi pusat manufaktur komponen otomotif dan pusat pengembangan kendaraan listrik di Jawa Tengah.

Meskipun terdapat tantangan seperti persaingan global dan keterbatasan sumber daya, dengan strategi yang tepat, Solo dapat menjadi pemain utama dalam industri otomotif nasional.

Kesimpulan

Industri otomotif di solo

Industri otomotif di Solo memiliki potensi besar untuk berkembang lebih pesat. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai, kebijakan pemerintah yang tepat, dan inovasi teknologi, sektor ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian daerah. Memahami preferensi konsumen, mengantisipasi tren pasar, serta memperhatikan aspek lingkungan hidup akan menjadi kunci keberhasilan dalam pengembangan industri otomotif di Solo di masa mendatang. Pemanfaatan data penjualan dan riset pasar yang komprehensif menjadi hal krusial untuk mendukung perencanaan strategis yang efektif.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *