Kondisi ekonomi dan politik terkini di China menjadi sorotan global. Negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia ini tengah menghadapi tantangan kompleks, mulai dari perlambatan pertumbuhan ekonomi hingga dampak kebijakan “Zero-COVID” yang telah berakhir. Dinamika politik dalam negeri, hubungan internasional yang rumit, dan perubahan demografi turut membentuk lanskap ekonomi dan politik China saat ini, menciptakan masa depan yang penuh ketidakpastian namun juga peluang.

Dari tren pertumbuhan ekonomi lima tahun terakhir hingga dampak kebijakan pemerintah terhadap investasi asing, esai ini akan mengupas berbagai aspek penting yang membentuk kondisi ekonomi dan politik China. Analisis mendalam akan dilakukan terhadap berbagai faktor, termasuk kebijakan domestik, hubungan internasional, dan kondisi sosial masyarakat, untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai situasi terkini dan prospek ke depan.

Pertumbuhan Ekonomi China

Kondisi ekonomi dan politik terkini di China

Pertumbuhan ekonomi China dalam lima tahun terakhir telah menunjukkan tren yang kompleks, diwarnai oleh periode ekspansi yang kuat dan tantangan yang signifikan. Meskipun tetap menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi global, laju pertumbuhannya mengalami perlambatan dibandingkan dekade sebelumnya. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami dinamika pertumbuhan ini dan implikasinya bagi ekonomi domestik dan internasional.

Tren Pertumbuhan Ekonomi China (2018-2022)

China mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil, meskipun dengan laju yang melambat, selama periode 2018-2022. Beberapa faktor, termasuk kebijakan pemerintah, perkembangan global, dan dinamika internal, berkontribusi terhadap tren ini. Data pertumbuhan PDB riil memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai fluktuasi yang terjadi.

Tahun Pertumbuhan PDB Riil (%)
2018 6.6
2019 6.1
2020 2.3
2021 8.1
2022 3.0

Catatan: Data ini merupakan estimasi dan dapat bervariasi tergantung sumber data.

Sektor Ekonomi Utama Pendukung Pertumbuhan

Pertumbuhan ekonomi China selama periode ini didukung oleh beberapa sektor utama. Meskipun proporsi kontribusi masing-masing sektor dapat berubah dari tahun ke tahun, beberapa sektor secara konsisten memainkan peran penting.

  • Sektor manufaktur: Tetap menjadi pilar utama ekonomi China, didorong oleh ekspor dan investasi domestik. Namun, pergeseran menuju manufaktur bernilai tambah tinggi dan teknologi canggih semakin penting.
  • Sektor jasa: Menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga dan urbanisasi. Subsektor seperti e-commerce, teknologi informasi, dan pariwisata berkontribusi besar.
  • Investasi infrastruktur: Pemerintah terus berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur, seperti transportasi, energi, dan teknologi, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan mengurangi kesenjangan pembangunan regional.
  • Ekspor: Meskipun menghadapi tantangan global, ekspor tetap menjadi pendorong penting pertumbuhan ekonomi China, terutama barang-barang manufaktur.

Perbandingan dengan Negara Ekonomi Utama Lainnya

Pertumbuhan ekonomi China, meskipun melambat, masih relatif tinggi dibandingkan dengan banyak negara ekonomi utama lainnya. Namun, perbandingan ini harus mempertimbangkan konteks yang lebih luas, termasuk perbedaan ukuran ekonomi, struktur ekonomi, dan tahapan perkembangan ekonomi masing-masing negara. Sebagai contoh, meskipun pertumbuhan China mungkin lebih tinggi secara nominal, negara-negara maju mungkin mengalami pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Tantangan Ekonomi Utama China

China menghadapi sejumlah tantangan ekonomi yang signifikan yang berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di masa depan. Beberapa tantangan ini saling terkait dan memerlukan pendekatan kebijakan yang komprehensif.

  • Utang yang tinggi: Tingkat utang pemerintah daerah dan perusahaan swasta yang tinggi menimbulkan risiko stabilitas keuangan.
  • Penuaan penduduk: Populasi yang menua dapat mengurangi tenaga kerja dan meningkatkan beban pengeluaran pensiun.
  • Ketidakseimbangan regional: Kesenjangan ekonomi yang signifikan antara wilayah pesisir yang makmur dan wilayah pedalaman yang kurang berkembang perlu diatasi.
  • Tekanan inflasi: Meskipun inflasi terkendali, tekanan inflasi dapat meningkat akibat gangguan rantai pasokan dan peningkatan permintaan domestik.
  • Ketidakpastian geopolitik: Ketegangan geopolitik global dapat berdampak negatif terhadap perdagangan dan investasi.

Kebijakan Politik dan Regulasi di China

Pemerintah China di bawah kepemimpinan Xi Jinping telah menerapkan serangkaian kebijakan politik dan regulasi yang secara signifikan membentuk lanskap ekonomi negara tersebut. Kebijakan-kebijakan ini, terkadang kontroversial, mempengaruhi berbagai sektor, mulai dari teknologi hingga properti, dan berdampak besar pada investasi domestik maupun asing.

Kebijakan Politik Utama dan Dampaknya terhadap Ekonomi

Beberapa kebijakan politik utama yang diimplementasikan oleh pemerintah China dan berdampak signifikan terhadap ekonomi meliputi inisiatif “Belt and Road Initiative” (BRI), peningkatan peran negara dalam ekonomi, dan kampanye anti-korupsi yang besar-besaran. BRI bertujuan untuk meningkatkan konektivitas infrastruktur dan perdagangan di seluruh Eurasia dan Afrika, menciptakan peluang ekonomi baru tetapi juga menimbulkan kekhawatiran mengenai utang negara-negara penerima bantuan. Peningkatan peran negara dalam ekonomi, terlihat dalam intervensi yang lebih besar dalam sektor swasta dan peningkatan kepemilikan negara di perusahaan-perusahaan strategis, memiliki dampak yang beragam, meningkatkan kontrol pemerintah tetapi juga menimbulkan kekhawatiran mengenai efisiensi dan inovasi.

Kondisi ekonomi dan politik terkini di China cukup dinamis, dengan berbagai kebijakan yang memengaruhi pasar global. Perkembangan ini tentunya perlu dipantau dengan cermat, mengingat dampaknya yang luas. Sebagai contoh, kita perlu melihat bagaimana cuaca ekstrem bisa mempengaruhi produksi pertanian, dan untuk itu, cek dulu Prakiraan cuaca hari ini di Jakarta dan sekitarnya karena dampaknya terhadap komoditas impor dari China juga perlu dipertimbangkan.

Kembali ke China, stabilitas politik internal juga menjadi faktor kunci yang mempengaruhi pergerakan ekonomi global ke depannya.

Kampanye anti-korupsi, sementara bertujuan untuk membersihkan pemerintahan, juga telah menciptakan ketidakpastian dan mengurangi investasi di beberapa sektor.

Dampak Kebijakan “Zero-COVID” terhadap Perekonomian China

Kebijakan “Zero-COVID” yang ketat, meskipun bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat, memiliki dampak ekonomi yang sangat signifikan dan negatif. Lockdown yang berulang, pembatasan perjalanan, dan gangguan pada rantai pasokan menyebabkan penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi, menurunnya konsumsi, dan penurunan investasi. Sektor jasa, terutama pariwisata dan ritel, terkena dampak paling parah. Meskipun kebijakan ini telah dicabut pada akhir tahun 2022, dampak ekonominya masih terasa hingga saat ini, terutama dalam pemulihan kepercayaan konsumen dan bisnis.

Perubahan Signifikan dalam Regulasi Bisnis dan Investasi

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah mengalami perubahan signifikan dalam regulasi bisnis dan investasi. Terdapat peningkatan pengawasan terhadap perusahaan teknologi besar, dengan peraturan yang lebih ketat mengenai pengumpulan data, monopoli, dan praktik anti-persaingan. Industri lain, seperti pendidikan dan properti, juga menghadapi regulasi yang lebih ketat. Perubahan ini, sementara bertujuan untuk meningkatkan persaingan dan melindungi konsumen, juga menciptakan ketidakpastian bagi investor dan perusahaan, mempengaruhi keputusan investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Perbandingan Kebijakan Ekonomi di Era Xi Jinping dengan Pemerintahan Sebelumnya

Aspek Kebijakan Era Xi Jinping (2012-sekarang) Pemerintahan Sebelumnya (pasca-1978)
Peran Negara dalam Ekonomi Lebih besar, intervensi langsung dalam sektor swasta Lebih terfokus pada reformasi pasar dan privatisasi
Regulasi Bisnis Lebih ketat, fokus pada anti-monopoli dan keamanan data Lebih liberal, mendorong pertumbuhan ekonomi dengan deregulasi
Investasi Asing Lebih selektif, fokus pada teknologi dan industri strategis Lebih terbuka, menarik investasi asing secara luas
Kebijakan Sosial Fokus pada pengurangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan sosial, tetapi dengan kontrol yang ketat Fokus pada pertumbuhan ekonomi sebagai pendorong kesejahteraan

Pengaruh Kebijakan Pemerintah terhadap Investasi Asing Langsung (FDI)

Kebijakan pemerintah China telah memiliki dampak yang kompleks terhadap FDI. Di satu sisi, akses ke pasar China yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang cepat masih merupakan daya tarik utama bagi investor asing. Namun, peningkatan regulasi, ketidakpastian politik, dan risiko geopolitik telah mengurangi minat investasi di beberapa sektor. Perusahaan asing kini menghadapi lingkungan bisnis yang lebih menantang, memerlukan strategi yang lebih hati-hati dan pemahaman yang mendalam tentang kebijakan pemerintah dan peraturan yang berlaku.

Sebagai contoh, perusahaan teknologi asing menghadapi tantangan yang signifikan karena meningkatnya regulasi dan persaingan dari perusahaan teknologi domestik yang didukung pemerintah. Sementara itu, sektor-sektor yang dianggap strategis oleh pemerintah, seperti energi terbarukan dan teknologi manufaktur canggih, masih menarik investasi asing yang signifikan.

Hubungan Internasional China: Kondisi Ekonomi Dan Politik Terkini Di China

Kondisi ekonomi dan politik terkini di China

Hubungan internasional China memainkan peran krusial dalam membentuk kondisi ekonomi domestiknya. Ketergantungan pada perdagangan global, investasi asing, dan akses ke sumber daya internasional secara signifikan memengaruhi pertumbuhan dan stabilitas ekonomi China. Perubahan dalam hubungan internasional, baik positif maupun negatif, dapat berdampak langsung pada kinerja ekonomi negara tersebut.

Dampak Perang Dagang AS-China terhadap Perekonomian China

Perang dagang antara Amerika Serikat dan China, yang dimulai pada tahun 2018, menimbulkan dampak signifikan terhadap perekonomian China. Kenaikan tarif bea masuk yang diberlakukan oleh kedua negara mengakibatkan gangguan pada rantai pasokan global, penurunan ekspor China, dan ketidakpastian investasi. Meskipun China mampu mengatasi beberapa dampak negatif, perang dagang ini memperlambat pertumbuhan ekonomi dan memaksa pemerintah untuk melakukan penyesuaian kebijakan ekonomi, termasuk peningkatan investasi domestik dan diversifikasi pasar ekspor.

Peran China dalam Organisasi Internasional

Keikutsertaan China dalam organisasi internasional seperti World Trade Organization (WTO) dan inisiatif Belt and Road Initiative (BRI) telah membentuk lanskap hubungan internasionalnya dan berpengaruh pada ekonominya. Keanggotaan WTO memberikan akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk China, sementara BRI, sebuah inisiatif infrastruktur global, bertujuan untuk memperkuat konektivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara di sepanjang jalur Sutra abad ke-21. Kedua inisiatif ini mendukung pertumbuhan ekonomi China melalui peningkatan perdagangan, investasi, dan pengaruh global.

  • WTO: Keanggotaan China di WTO memberikan akses ke pasar internasional yang lebih luas, meningkatkan ekspor, dan menarik investasi asing.
  • BRI: Inisiatif Belt and Road Initiative bertujuan untuk meningkatkan konektivitas infrastruktur dan perdagangan dengan negara-negara di Asia, Afrika, dan Eropa, membuka peluang investasi dan ekspor bagi perusahaan-perusahaan China.

Dampak Sanksi Internasional terhadap Ekonomi China

Sanksi internasional, baik yang bersifat ekonomi maupun politik, dapat menciptakan ketidakpastian investasi, membatasi akses ke teknologi dan pasar, serta mengganggu pertumbuhan ekonomi China. Dampaknya bervariasi tergantung pada jenis, cakupan, dan durasi sanksi tersebut. Namun, secara umum, sanksi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan inflasi, dan menimbulkan tekanan pada mata uang Yuan.

Strategi Diplomasi Ekonomi China

China telah menerapkan strategi diplomasi ekonomi yang aktif dan multifaset untuk memperkuat hubungannya dengan negara-negara lain. Strategi ini meliputi peningkatan kerja sama ekonomi bilateral melalui perjanjian perdagangan bebas, investasi langsung di luar negeri, dan pemberian pinjaman serta bantuan pembangunan kepada negara-negara berkembang. China juga secara aktif terlibat dalam organisasi dan forum ekonomi multilateral untuk membentuk aturan perdagangan global yang menguntungkan bagi kepentingan ekonominya.

Contohnya adalah keterlibatan aktif China dalam berbagai inisiatif regional seperti RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership).

Strategi Penjelasan Contoh
Perjanjian Perdagangan Bebas Membangun hubungan ekonomi yang lebih erat melalui pengurangan tarif dan hambatan perdagangan. RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership)
Investasi Langsung di Luar Negeri Membangun infrastruktur dan mengembangkan bisnis di negara lain, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pengaruh ekonomi. Investasi di infrastruktur di Afrika dan Asia
Pinjaman dan Bantuan Pembangunan Memberikan pinjaman dan bantuan kepada negara berkembang untuk membangun infrastruktur dan mengembangkan ekonomi. Program BRI (Belt and Road Initiative)

Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat China

Pertumbuhan ekonomi China yang pesat selama beberapa dekade terakhir telah menghasilkan perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan, namun juga menciptakan disparitas yang kompleks. Kondisi kehidupan masyarakat China saat ini sangat beragam, bergantung pada faktor geografis, kelas sosial, dan akses terhadap sumber daya. Pembahasan berikut akan menguraikan kondisi tersebut, dampak kebijakan pemerintah, serta tantangan yang dihadapi.

Kondisi Kehidupan Masyarakat China Berdasarkan Kelas Sosial

Masyarakat China dapat dibagi ke dalam beberapa kelas sosial, mulai dari kelas atas yang terdiri dari para pengusaha, pejabat tinggi, dan profesional berpenghasilan tinggi, hingga kelas bawah yang meliputi petani, pekerja migran, dan penduduk perkotaan dengan penghasilan rendah. Kelas menengah, yang terus berkembang, menunjukkan peningkatan kualitas hidup yang signifikan, ditandai dengan akses yang lebih baik terhadap pendidikan, perawatan kesehatan, dan barang konsumsi.

Namun, kesenjangan antara kelas atas dan kelas bawah tetap menjadi isu yang signifikan. Kelas atas menikmati gaya hidup mewah dengan akses ke pendidikan internasional dan perawatan kesehatan kelas dunia, sementara kelas bawah masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti perumahan layak dan akses kesehatan yang memadai. Penduduk pedesaan umumnya memiliki akses yang lebih terbatas terhadap infrastruktur dan layanan dibandingkan penduduk perkotaan.

Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Kesenjangan Ekonomi

Kebijakan pemerintah China, seperti program pengentasan kemiskinan dan investasi dalam infrastruktur di daerah pedesaan, telah berkontribusi pada pengurangan kemiskinan dan peningkatan standar hidup bagi sebagian besar penduduk. Namun, kebijakan ini juga telah menimbulkan beberapa tantangan. Misalnya, urbanisasi yang cepat telah menyebabkan peningkatan harga perumahan di kota-kota besar, yang memperburuk kesenjangan antara penduduk kota dan desa. Selain itu, fokus pada pertumbuhan ekonomi yang cepat telah mengarah pada peningkatan polusi dan degradasi lingkungan, yang secara tidak proporsional memengaruhi kelompok masyarakat yang lebih rentan.

Tantangan Sosial Terkait Pertumbuhan Ekonomi yang Pesat

Pertumbuhan ekonomi China yang cepat telah menimbulkan sejumlah tantangan sosial. Peningkatan urbanisasi telah menyebabkan kepadatan penduduk di kota-kota besar, tekanan pada sumber daya, dan peningkatan kriminalitas. Polusi udara dan air juga menjadi masalah serius yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Perbedaan regional dalam tingkat pembangunan ekonomi juga telah menyebabkan migrasi besar-besaran dari daerah pedesaan ke perkotaan, menciptakan tekanan pada infrastruktur dan layanan sosial di kota-kota.

Lebih lanjut, peningkatan kesenjangan kekayaan antara penduduk kaya dan miskin telah menimbulkan keresahan sosial dan ketidakstabilan politik.

Indikator Kesejahteraan Sosial di China

Indikator Data (Contoh) Keterangan
Harapan Hidup 77 tahun Data rata-rata nasional, dapat bervariasi antar wilayah
Tingkat Kemiskinan Berkurang signifikan dalam beberapa dekade terakhir Data spesifik memerlukan rujukan ke sumber statistik resmi
Akses Pendidikan Tingkat literasi yang tinggi, namun akses ke pendidikan berkualitas masih tidak merata Perbedaan akses antara daerah perkotaan dan pedesaan masih signifikan
Akses Kesehatan Peningkatan akses ke layanan kesehatan, namun biaya perawatan kesehatan masih menjadi kendala bagi sebagian besar penduduk Sistem asuransi kesehatan terus dikembangkan untuk meningkatkan aksesibilitas
Kesenjangan Pendapatan Masih tinggi, meskipun upaya pemerintah untuk mengurangi kesenjangan Dibutuhkan kebijakan yang lebih komprehensif untuk mengatasi masalah ini

Potensi Dampak Perubahan Demografi terhadap Ekonomi China

China menghadapi tantangan demografis yang signifikan, termasuk penurunan angka kelahiran dan penuaan penduduk. Hal ini dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang, karena akan mengurangi jumlah angkatan kerja dan meningkatkan beban perawatan kesehatan bagi generasi tua. Pemerintah telah menerapkan kebijakan untuk mendorong peningkatan angka kelahiran, namun efektivitas kebijakan tersebut masih perlu dievaluasi. Penuaan penduduk juga akan meningkatkan tekanan pada sistem jaminan sosial dan perawatan kesehatan.

Untuk mengatasi tantangan ini, China perlu berinvestasi dalam teknologi dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi ekonomi, serta mengembangkan sistem perawatan kesehatan yang berkelanjutan dan terjangkau.

Prospek Ekonomi dan Politik China

Setelah beberapa dekade pertumbuhan ekonomi yang pesat, China kini menghadapi tantangan kompleks yang memengaruhi baik perekonomian maupun politiknya. Memahami prospek jangka menengah dan panjang negara ini menjadi krusial, mengingat pengaruhnya yang signifikan terhadap ekonomi global. Analisis berikut akan menelaah prediksi pertumbuhan ekonomi, potensi risiko dan peluang, strategi pemerintah dalam mengatasi tantangan, serta skenario perkembangan politik China dalam lima tahun mendatang.

Pertumbuhan Ekonomi China dalam Lima Tahun Ke Depan

Prediksi pertumbuhan ekonomi China dalam lima tahun ke depan (2024-2028) menunjukkan angka yang lebih moderat dibandingkan dekade sebelumnya. Meskipun masih akan mengalami pertumbuhan positif, laju ekspansi diperkirakan akan melambat, berkisar antara 4% hingga 5% per tahun. Hal ini didasarkan pada beberapa faktor, termasuk perlambatan investasi infrastruktur, transisi menuju ekonomi yang lebih berbasis konsumsi, dan dampak dari kebijakan “zero-COVID” yang telah berakhir.

Sebagai perbandingan, pertumbuhan ekonomi China pada dekade sebelumnya rata-rata mencapai 7% per tahun. Namun, perlu diingat bahwa angka ini masih merupakan pertumbuhan yang signifikan dalam konteks ekonomi global.

Potensi Risiko dan Peluang Ekonomi China

China menghadapi sejumlah risiko ekonomi, antara lain meningkatnya utang pemerintah daerah, penurunan permintaan global, dan persaingan geopolitik yang semakin intensif. Namun, peluang juga tetap ada. Transisi menuju ekonomi berbasis konsumsi menawarkan potensi pertumbuhan yang besar, begitu pula dengan inovasi teknologi dan pengembangan sektor-sektor baru seperti energi terbarukan. Investasi dalam riset dan pengembangan, serta peningkatan daya saing produk-produk China di pasar internasional, akan menjadi kunci untuk memanfaatkan peluang ini.

  • Risiko: Utang pemerintah daerah yang tinggi, perlambatan permintaan global, persaingan geopolitik.
  • Peluang: Pertumbuhan ekonomi berbasis konsumsi, inovasi teknologi, pengembangan energi terbarukan.

Strategi Pemerintah China dalam Mengatasi Tantangan Ekonomi, Kondisi ekonomi dan politik terkini di China

Pemerintah China telah dan akan terus menerapkan berbagai strategi untuk mengatasi tantangan ekonomi. Hal ini meliputi reformasi struktural untuk meningkatkan efisiensi pasar, peningkatan investasi dalam infrastruktur modern, dan dukungan bagi sektor swasta. Fokus pada inovasi teknologi dan pengembangan sektor-sektor bernilai tambah tinggi juga menjadi prioritas utama. Kebijakan fiskal dan moneter yang tepat guna akan sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Contohnya, dukungan pemerintah terhadap pengembangan industri semikonduktor dan teknologi hijau menunjukkan komitmen untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan jangka panjang.

Skenario Potensial Perkembangan Politik China

Perkembangan politik China di masa mendatang kemungkinan akan tetap berpusat pada kepemimpinan Partai Komunis China (PKC). Meskipun reformasi politik masih terbatas, peningkatan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan mungkin akan terjadi secara bertahap. Stabilitas politik akan tetap menjadi prioritas utama, dan pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga kesatuan nasional dan mengatasi potensi ancaman internal maupun eksternal. Penguatan peran China dalam tata kelola global juga diperkirakan akan berlanjut, meskipun hal ini dapat menimbulkan tantangan dalam hubungan internasional.

Prospek jangka panjang ekonomi dan politik China menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih moderat tetapi tetap signifikan, diiringi oleh tantangan dan peluang yang seimbang. Keberhasilan China dalam mengatasi tantangan ekonomi dan menjaga stabilitas politik akan sangat memengaruhi perannya di panggung dunia.

Simpulan Akhir

Kondisi ekonomi dan politik terkini di China

China menghadapi masa depan yang penuh tantangan namun juga peluang. Keberhasilannya dalam mengatasi perlambatan ekonomi, menyeimbangkan pertumbuhan dengan pemerataan kesejahteraan, dan mengelola hubungan internasional yang kompleks akan menentukan perannya di panggung dunia. Perubahan kebijakan, baik di bidang ekonomi maupun politik, akan terus dipantau secara ketat untuk melihat dampaknya terhadap perekonomian dan stabilitas sosial di negara raksasa ini.

Masa depan China akan membentuk kembali peta ekonomi dan politik global.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *