-
Nilai-nilai Pancasila dalam Budaya Indonesia
- Manifestasi Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Berbagai Budaya Indonesia
- Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dalam Tradisi dan Adat Istiadat Nusantara
- Peran Nilai Persatuan Indonesia dalam Membentuk Identitas Budaya Nasional
- Dampak Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan pada Perkembangan Seni dan Budaya Daerah
- Pewujudan Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam Praktik Budaya Sehari-hari
-
Hubungan Pancasila dan Keanekaragaman Budaya Indonesia
- Nilai-Nilai Pancasila dan Manifestasi dalam Berbagai Budaya Daerah
- Pancasila sebagai Perekat Keanekaragaman Budaya Indonesia
- Potensi Konflik Budaya dan Solusi Berbasis Nilai-Nilai Pancasila
- Contoh Kasus Nyata Peran Pancasila dalam Memelihara Kerukunan Antar Budaya
- Pancasila dan Terciptanya Harmoni dan Toleransi Antar Budaya
-
Pengaruh Pancasila terhadap Perkembangan Budaya Indonesia: Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia Mengandung Nilai Nilai Budaya
- Skenario Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Inovasi Seni dan Budaya
- Kutipan Tokoh Penting Mengenai Pancasila dan Budaya Bangsa
- Contoh Perkembangan Budaya Indonesia yang Dipengaruhi Nilai-Nilai Pancasila
- Dampak Positif Penerapan Nilai-Nilai Pancasila terhadap Pelestarian Budaya Indonesia
- Pancasila sebagai Landasan Pengembangan Kebudayaan Indonesia yang Berkelanjutan
-
Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
- Langkah-langkah Konkrit Penerapan Nilai-nilai Pancasila Sehari-hari, Pancasila sebagai dasar negara indonesia mengandung nilai nilai budaya
- Penerapan Nilai Persatuan Indonesia dalam Pembangunan Nasional
- Tantangan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila di Era Modern
- Program Pemerintah dalam Mempromosikan dan Melestarikan Nilai-Nilai Pancasila
- Peran Pendidikan dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila Sejak Dini
- Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara indonesia mengandung nilai nilai budaya – Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung nilai-nilai budaya yang kaya dan beragam. Filsafat negara ini tak hanya sekadar rumusan ideologi, tetapi juga cerminan jiwa bangsa yang terpatri dalam adat istiadat, seni, dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, nilai-nilai luhur Pancasila bermanifestasi dalam berbagai bentuk budaya unik dan khas daerah.
Kelima sila Pancasila—Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia—bukan sekadar kata-kata tertulis, melainkan prinsip-prinsip hidup yang telah mengakar kuat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Makalah ini akan mengulas bagaimana nilai-nilai Pancasila terwujud dalam keberagaman budaya Indonesia, sekaligus pengaruhnya terhadap perkembangan dan pelestarian budaya bangsa.
Nilai-nilai Pancasila dalam Budaya Indonesia
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, bukan sekadar rumusan ideologi, melainkan juga cerminan nilai-nilai luhur yang telah lama melekat dalam budaya bangsa Indonesia. Kelima sila tersebut telah tertanam dan termanifestasi dalam beragam bentuk tradisi, adat istiadat, dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia sejak sebelum kemerdekaan. Artikel ini akan mengkaji lebih dalam bagaimana nilai-nilai Pancasila tersebut tercermin dalam kekayaan budaya Nusantara.
Manifestasi Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Berbagai Budaya Indonesia
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa di Indonesia terlihat dalam keberagaman kepercayaan dan agama yang hidup berdampingan secara harmonis. Dari upacara adat Bali yang sarat ritual keagamaan Hindu, hingga tradisi selamatan masyarakat Jawa yang kental dengan nilai-nilai Islam, semuanya menunjukkan penghormatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan cara yang beragam. Kepercayaan animisme dan dinamisme yang masih dianut sebagian masyarakat juga mencerminkan bentuk spiritualitas dan penghormatan terhadap kekuatan gaib yang dipandang sebagai manifestasi dari Yang Maha Kuasa.
Toleransi antarumat beragama yang relatif tinggi di Indonesia juga merupakan wujud nyata dari nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kehidupan bermasyarakat.
Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dalam Tradisi dan Adat Istiadat Nusantara
Nilai kemanusiaan tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Gotong royong, sebagai budaya saling membantu, merupakan contoh nyata dari nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Tradisi saling menghormati antar sesama, baik yang berbeda suku, agama, maupun latar belakang sosial ekonomi, juga menunjukkan penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia. Adat istiadat yang mengajarkan kesopanan, etika, dan tata krama, seperti penggunaan bahasa yang santun dan penghormatan kepada orang tua dan yang lebih tua, turut memperkuat nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
Peran Nilai Persatuan Indonesia dalam Membentuk Identitas Budaya Nasional
Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” (“Berbeda-beda tetapi tetap satu”) merupakan bukti nyata dari nilai persatuan Indonesia yang kuat. Meskipun keberagaman budaya dan suku bangsa mewarnai Indonesia, nilai persatuan tetap menjadi perekat bangsa. Upacara-upacara nasional seperti Hari Kemerdekaan yang dirayakan secara serentak di seluruh Indonesia, menunjukkan rasa kebersamaan dan identitas nasional yang kuat. Berbagai festival budaya yang menampilkan keanekaragaman seni dan tradisi dari berbagai daerah juga mendukung terciptanya rasa persatuan dan kesatuan.
Dampak Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan pada Perkembangan Seni dan Budaya Daerah
Sistem musyawarah mufakat yang menjadi ciri khas budaya Indonesia memberikan ruang bagi partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam pengembangan seni dan budaya daerah. Seni dan budaya daerah berkembang secara organik, mencerminkan aspirasi dan kearifan lokal masyarakat setempat. Proses perencanaan dan pelaksanaan berbagai kegiatan seni dan budaya seringkali melibatkan perwakilan dari berbagai kelompok masyarakat, menunjukkan pengamalan nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Pewujudan Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam Praktik Budaya Sehari-hari
Nilai keadilan sosial tercermin dalam berbagai praktik budaya sehari-hari, seperti gotong royong yang memastikan pembagian beban dan hasil secara adil, serta sistem kepemilikan tanah adat yang mengatur akses dan pemanfaatan sumber daya secara merata. Sistem pengairan tradisional di beberapa daerah juga menunjukkan keadilan dalam pembagian air untuk pertanian. Meskipun masih terdapat kesenjangan sosial, upaya untuk menciptakan keadilan sosial terus dilakukan melalui berbagai program pemerintah dan inisiatif masyarakat, menunjukkan komitmen untuk mewujudkan nilai Pancasila ini dalam kehidupan nyata.
Hubungan Pancasila dan Keanekaragaman Budaya Indonesia
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, bukan sekadar kumpulan sila, melainkan refleksi nilai-nilai luhur yang telah lama hidup dan berkembang dalam keberagaman budaya Nusantara. Keberagaman ini, yang meliputi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai. Pancasila berperan sebagai perekat yang mampu menyatukan perbedaan-perbedaan tersebut, menciptakan harmoni dan persatuan dalam keberagaman.
Nilai-Nilai Pancasila dan Manifestasi dalam Berbagai Budaya Daerah
Berikut tabel yang menunjukkan bagaimana nilai-nilai Pancasila bermanifestasi dalam tiga budaya daerah yang berbeda, yaitu Jawa, Bali, dan Papua. Perlu diingat bahwa manifestasi ini hanyalah contoh dan representasi sebagian kecil dari keragaman budaya yang ada di Indonesia.
Nilai Pancasila | Manifestasi Budaya Jawa | Manifestasi Budaya Bali | Manifestasi Budaya Papua |
---|---|---|---|
Ketuhanan Yang Maha Esa | Kepercayaan dan praktik keagamaan yang beragam, seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha, hidup berdampingan dengan rukun dan toleransi. Upacara adat seringkali melibatkan unsur-unsur keagamaan. | Hindu Bali yang unik dan kaya akan ritual keagamaan, serta toleransi terhadap agama lain yang juga ada di Bali. Upacara keagamaan menjadi bagian integral kehidupan masyarakat. | Kepercayaan kepada roh nenek moyang dan alam, serta penerimaan terhadap berbagai agama yang masuk, seperti Kristen dan Islam, dengan praktik keagamaan yang beragam. |
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | Gotong royong dan saling membantu dalam kehidupan sehari-hari, serta penghormatan terhadap orang yang lebih tua (sesepuh). | Sistem subak (sistem irigasi sawah) yang menunjukkan kerjasama dan keadilan dalam pengelolaan sumber daya alam. Adat istiadat yang menjunjung tinggi kesopanan dan tata krama. | Sistem kekerabatan yang kuat dan saling membantu antar anggota suku. Resolusi konflik yang didasarkan pada musyawarah dan mufakat. |
Persatuan Indonesia | Semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang mencerminkan persatuan dalam keberagaman. Upacara adat Jawa yang memperkuat rasa kebersamaan. | Upacara keagamaan dan adat istiadat Bali yang melibatkan seluruh masyarakat, memperkuat rasa persatuan dan identitas lokal. | Tradisi dan ritual adat yang memperkuat ikatan sosial dan identitas suku, serta upaya integrasi ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. |
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan | Musyawarah desa (musdes) sebagai forum pengambilan keputusan bersama. Sistem pemerintahan tradisional yang demokratis. | Sistem pemerintahan adat Bali yang melibatkan musyawarah dalam pengambilan keputusan. | Sistem pengambilan keputusan tradisional di Papua yang melibatkan seluruh anggota suku dalam musyawarah. |
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia | Sistem gotong royong yang menjamin keadilan dalam pembagian hasil pertanian dan sumber daya. | Sistem subak yang menjamin keadilan dalam alokasi air untuk pertanian. | Pembagian hasil bumi dan sumber daya alam yang adil antar anggota suku. |
Pancasila sebagai Perekat Keanekaragaman Budaya Indonesia
Pancasila berfungsi sebagai ideologi negara yang menyatukan berbagai budaya di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan dan kesatuan, mengarahkan masyarakat untuk menghargai dan menghormati perbedaan budaya, sekaligus menciptakan rasa kebersamaan dan identitas nasional. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, konflik antar budaya dapat diminimalisir dan diselesaikan secara damai.
Potensi Konflik Budaya dan Solusi Berbasis Nilai-Nilai Pancasila
Potensi konflik budaya dapat muncul dari perbedaan interpretasi nilai-nilai agama dan adat istiadat, persaingan ekonomi, atau ketidakpahaman antar kelompok budaya. Nilai-nilai Pancasila, terutama sila ke-4 (kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan) dan sila ke-5 (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia), dapat menjadi solusi. Musyawarah dan mufakat sebagai cara pengambilan keputusan dan upaya untuk menciptakan keadilan dapat mencegah dan menyelesaikan konflik secara damai.
Contoh Kasus Nyata Peran Pancasila dalam Memelihara Kerukunan Antar Budaya
Sebagai contoh, di daerah-daerah dengan keragaman budaya yang tinggi, seperti di Maluku atau Papua, upaya membangun dialog antar kelompok budaya dengan memperkuat nilai-nilai Pancasila, khususnya toleransi dan persatuan, telah berhasil mengurangi intensitas konflik dan meningkatkan kerukunan. Pembentukan forum-forum dialog antar agama dan budaya, serta pelibatan tokoh agama dan adat dalam penyelesaian konflik, merupakan contoh nyata pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila dan Terciptanya Harmoni dan Toleransi Antar Budaya
Pancasila mendorong terciptanya harmoni dan toleransi antar budaya melalui penegasan atas persamaan derajat warga negara tanpa memandang latar belakang budaya. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, Pancasila mengajarkan pentingnya saling menghormati, menghargai, dan bekerja sama antar kelompok budaya yang berbeda. Hal ini membangun rasa kebersamaan dan menciptakan suasana yang kondusif untuk hidup berdampingan secara damai dan harmonis.
Pengaruh Pancasila terhadap Perkembangan Budaya Indonesia: Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia Mengandung Nilai Nilai Budaya
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, bukan hanya sekadar rumusan ideologi, tetapi juga merupakan landasan filosofis yang secara signifikan memengaruhi perkembangan budaya bangsa. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, telah menjadi pendorong utama dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam.
Pengaruh ini terlihat dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam seni, tradisi, dan inovasi budaya.
Penerapan nilai-nilai Pancasila secara konsisten mampu menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan budaya Indonesia yang dinamis dan berkelanjutan. Hal ini tercermin dalam berbagai karya seni dan budaya yang merefleksikan semangat persatuan, toleransi, dan keadilan. Lebih lanjut, nilai-nilai Pancasila juga berperan penting dalam membentuk karakter bangsa yang berbudaya, bermartabat, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Skenario Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Inovasi Seni dan Budaya
Bayangkan sebuah komunitas seni rupa di sebuah desa terpencil di Indonesia. Mereka, dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila, khususnya persatuan dan keadilan, berkolaborasi menciptakan karya seni instalasi yang menggabungkan teknik tradisional dengan teknologi modern. Karya ini mengangkat tema pelestarian lingkungan dan kearifan lokal. Proses pembuatannya melibatkan seluruh anggota komunitas, tanpa memandang latar belakang suku, agama, atau status sosial. Hasilnya adalah sebuah karya seni yang unik, inovatif, dan mencerminkan semangat kebersamaan dan keadilan.
Karya ini kemudian dipamerkan di berbagai forum nasional dan internasional, memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi komunitas tersebut.
Kutipan Tokoh Penting Mengenai Pancasila dan Budaya Bangsa
“Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga jiwa dan semangat bangsa Indonesia. Ia menjadi perekat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman budaya kita.”
(Contoh kutipan, dapat diganti dengan kutipan tokoh sesungguhnya dan sumbernya)
Contoh Perkembangan Budaya Indonesia yang Dipengaruhi Nilai-Nilai Pancasila
Salah satu contoh nyata adalah perkembangan musik dangdut kontemporer. Musik dangdut, yang awalnya dianggap sebagai musik rakyat, telah berevolusi dan beradaptasi dengan berbagai genre musik modern, tanpa meninggalkan akar budayanya. Proses ini menunjukkan semangat kreativitas dan inovasi yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya dalam konteks persatuan dan kerakyatan. Berbagai musisi dangdut telah menunjukkan semangat persatuan dengan berkolaborasi lintas genre dan daerah, menciptakan karya-karya yang diterima luas dan memperkaya khazanah musik Indonesia.
Dampak Positif Penerapan Nilai-Nilai Pancasila terhadap Pelestarian Budaya Indonesia
Penerapan nilai-nilai Pancasila secara konsisten telah menghasilkan dampak positif yang signifikan terhadap pelestarian budaya Indonesia. Semangat persatuan dan gotong royong telah mendorong masyarakat untuk aktif terlibat dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur. Nilai-nilai keadilan dan kebersamaan telah memastikan bahwa setiap elemen budaya, baik yang mayoritas maupun minoritas, mendapatkan tempat dan penghargaan yang sama. Hal ini terlihat dalam upaya pelestarian berbagai bahasa daerah, seni tradisional, dan kearifan lokal yang terus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.
Pancasila sebagai Landasan Pengembangan Kebudayaan Indonesia yang Berkelanjutan
Pancasila menjadi landasan yang kokoh dalam pengembangan kebudayaan Indonesia yang berkelanjutan. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya memberikan kerangka etis dan moral bagi pengembangan budaya yang inklusif, adil, dan berkelanjutan. Dengan berpedoman pada Pancasila, pengembangan budaya Indonesia dapat diarahkan untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan bangsa tanpa mengorbankan nilai-nilai luhur dan identitas nasional. Hal ini menjamin agar budaya Indonesia tetap lestari dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan jati dirinya.
Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak hanya sekadar simbol, melainkan pedoman hidup yang harus diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Penerapan nilai-nilai Pancasila secara konsisten akan menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan beradab. Berikut ini uraian lebih lanjut mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, tantangannya di era modern, serta peran pemerintah dan pendidikan dalam menjaganya.
Langkah-langkah Konkrit Penerapan Nilai-nilai Pancasila Sehari-hari, Pancasila sebagai dasar negara indonesia mengandung nilai nilai budaya
Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan melalui berbagai langkah konkret. Hal ini membutuhkan kesadaran dan komitmen dari setiap individu untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman bertindak.
- Menghormati perbedaan pendapat dan keyakinan dalam kehidupan bermasyarakat, mencerminkan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Berpartisipasi aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan pembangunan, sebagai wujud dari persatuan Indonesia.
- Bersikap jujur dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan, sesuai dengan nilai keadilan.
- Menjaga lingkungan hidup dan sumber daya alam, sebagai bentuk perwujudan nilai-nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
- Mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, sebagai wujud dari keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Penerapan Nilai Persatuan Indonesia dalam Pembangunan Nasional
Semangat persatuan Indonesia sangat penting dalam pembangunan nasional. Hal ini tercermin dalam berbagai proyek infrastruktur yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dari berbagai latar belakang.
Sebagai ilustrasi, pembangunan jalan tol trans-Jawa melibatkan berbagai pihak, mulai dari kontraktor, pekerja konstruksi dari berbagai daerah, hingga masyarakat sekitar yang terdampak pembangunan. Keberhasilan proyek ini bergantung pada kerja sama dan sinergi yang kuat antar berbagai pihak. Semangat kebersamaan dan gotong royong menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi tantangan dan hambatan selama proses pembangunan. Hal ini menunjukkan bagaimana semangat persatuan Indonesia menjadi penggerak utama dalam mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan.
Tantangan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila di Era Modern
Di era modern, implementasi nilai-nilai Pancasila menghadapi berbagai tantangan, antara lain penyebaran informasi yang tidak akurat dan provokatif melalui media sosial, serta meningkatnya individualisme dan egoisme. Globalisasi juga berpotensi mengikis nilai-nilai budaya lokal yang sejalan dengan Pancasila. Perbedaan kepentingan dan ideologi juga dapat memicu konflik dan perpecahan.
Program Pemerintah dalam Mempromosikan dan Melestarikan Nilai-Nilai Pancasila
Pemerintah telah dan terus berupaya untuk mempromosikan dan melestarikan nilai-nilai Pancasila melalui berbagai program, seperti pendidikan karakter, penyuluhan dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat, serta pengembangan kurikulum pendidikan yang berlandaskan Pancasila. Program-program tersebut bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini dan membentuk generasi muda yang berkarakter Pancasila.
Peran Pendidikan dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila Sejak Dini
Pendidikan memegang peranan krusial dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini. Kurikulum pendidikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga nilai-nilai Pancasila terintegrasi dalam setiap mata pelajaran dan kegiatan pembelajaran. Selain itu, perlu adanya pendidikan karakter yang efektif untuk membentuk kepribadian siswa yang berakhlak mulia dan berlandaskan Pancasila. Metode pembelajaran yang inovatif dan menarik juga diperlukan untuk menumbuhkan pemahaman dan penghayatan nilai-nilai Pancasila pada siswa.
Kesimpulan
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, bukan hanya sekadar ideologi, tetapi juga roh yang menghidupi keberagaman budaya bangsa. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya menjadi perekat yang kuat dalam menjaga keutuhan dan keselarasan di tengah perbedaan. Dengan memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat membangun Indonesia yang lebih adil, makmur, dan berbudaya.